Rabu, 24 Juli 2013

welcome my baby boo

Setelah berkelana ke jepara akhir pekan lalu, akhirnya saya kembali pulang ke rumah *disambut suami yang cemberut gara-gara saya perginya kelamaan* huhuhu,,,,,
Pulang bertualang saya merasa ada sesuatu hal yang aneh, emosi lagi naik turun ga karuan, nafsu makan banyak dan badan sering kedinginan kalau malam *padahal suami saya kepanasan dan selalu bilang saya aneh, huft*. Satu yang saya curigai, jangan-jangan saya hamil, saya memang telat beberapa hari, tapi bulan lalu saya mengalami siklus haid yang maju satu minggu, mungkin saja kan bulan ini kembali ke hari normalnya.
Karena penasaran, akhirnya saya test pack malam-malam *okei penasaran sekali, dannnnn...... hasilnya menunjukkan DUA GARIS! tapiiiiiiiiii....yang satu berwarna jelas dan satu lagi masih transparan. Berakli-kali saya baca petunjukknya untuk meyakinkan kalau saya hamil. Suami sih sudah jangan ditanya, udah heboh duluan dan yakin saya hamil. Saya? masih bengong aja ga percaya.hihihihi...

Besok paginya saya kembali test pack, dan Alhamdulillah tak terkira senangnya karena kedua garisnya menunjukkan warna tebal, POSITIF!

Senang dan haru menjadi satu, tak terbayang kalau saya sudah ngajak si jabang bayi jalan-jalan berkelana ke Jepara Solo Jogja, seharian berjalan kaki, bahkan saya masih puasa, tapi saya tidak merasakan keluhan yang berlebihan.
Alhamdulillah ya Allah atas karunia dan titipannya, semoga segala sesuatu nya berjalan lancar, amin :*

Sabtu, 20 Juli 2013

untelled traveling story 3 (Jogjakarta version)

Saya pikir solo akan jadi kota terakhir, tapi rencana pun berubah lagi gara-gara lemari batik yang belum ditemukan di Solo. Berlanjutlah ke Jogjakarta *loncat-loncat kegirangan karena ga pernah bosen sama kota yang satu ini*

Perjalanan ke Jogjakarta kali ini benar-benar berbeda, kalau biasanya saya cuma bolak-balik jalan Malioboro, pasar Bringharjo dan toko Mirota, kali ini saya kembali dibuat takjub sama daerah Kasongan dan Krebet.

Sepanjang jalan Kasongan berderet toko-toko pecah belah yang amazingnya saya sendiri sampai ga nyangka ini buatan anak Indonesia. Sedangkan di daerah Krebet saya ditakjubkan sama industri rumahan batik diatas kayu. Ga banyak yang bisa saya tulis di trip Jogja kali ini, karenaaaaa...stok foto saya banyak, hehehe...



Foto terakhir ini saya ambil di daerah Kasongan, toko ini menjual furniture dari bahan drum bekas pakai, ga nyangka kan bisa nemu toko seperti ini di Jogja, full of art! 
Bahkan dalam perjalana saya dari Kasongan ke daerah Parangtritis ada satu galeri yang kerennya minta ampun, isinya ya kaya barang daur ulang, kursi dari bahan jeans bekas pakai, tempat tidur yang di cover seperti karung goni, rak-rak kayu, sampai kursi-kursi ala ala cafe yang keren abis. Sayangnya cuma bisa melongo lewat jendela luar galeri soalnya galeri nya tutup :( *ga akan beli sih cuma mau cuci mata doang*

Perjalanan akhirnya ditutup dengan Jogjakarta. Semua tempat di short trip ini bikin saya takjub dan semakin cinta Indonesia, karya nya beragam dan ga kalah saing sama negara lain, Bravo Indonesia. Selesei trip, waktunya kembali kerumah dong soalnya kang kamil udah manyun ditinggal lama-lama sama saya :D

Jumat, 19 Juli 2013

untelled travelling story 2 (Solo version)

Perjalanan tak berhenti sampai Jepara karena ternyata ada barang yang belum ditemukan. Berlanjutlah ke kota pa Jokowi, Solo. Perjalanan sambil puasa Ramadhan tak berasa karena seharian bisa jalan-jalan, dan tanpa sadar sudah buka puasa lagi, cihuy :)

Perjalanan di Solo hanya mengunjungi pabrik ukiran kaca / kaca yang dibatik, letaknya pun berada di pinggiran Solo. Yang menarik dari Solo saat ini adalah adanya istilah Solo baru yang sudah mengubah image Solo. Setelah kita dimanjakan dengan bangunan yang masih tertata tradisional di Solo lama, tak lama kita akan menemukan Solo baru dengan deretan pertokoan dan Mall yang super gedenya sebesar mall yang biasa kita temui di Jakarta. Selain itu, di daerah Solo baru saya pun dibuat takjub dengan deretan perumahan mewah bak pondok indah. Seperti berada di dua kota berbeda, *sepertinya berlebihan* tapi sungguh saya takjub karena saya belum pernah melihat Solo bagian ini, jalanan rapi, luas dan tata kota yang lebih teratur.

Balik lagi ke tujuan tulisan awal, *malah keasyikan sama penampakan Solo*, dipabrik ukiran kaca ini saya bebas foto sana sini, yang punya pabrik masih muda dan tidak melarang saya foto-foto *doi sibuk ngelayanin sepupu saya yang pesen ini itu hihihi*.


 

Kamis, 18 Juli 2013

untelled travelling story (Jepara version)

Awal Ramadhan ini, saya diajak sepupu ke Jepara untuk mencari furniture dekorasi pernikahan. Dalam hati, apa sih bagusnya furniture Jepara? Terakhir dan sekali-kalinya saya ke Jepara cuma numpang lewat pas mau ke Karimun Jawa, dan sepanjang jalan kiri-kanan mata memandang yang saya lihat hanyalah jajaran furniture berwarna coklat yang menurut saya old-fashion *ooww....

Tapi, pendapat saya terpatahkan setelah melihat dan menjelajah toko-toko furniture di Jepara, masuk dari satu toko ke toko, pelosok ke pelosok. Amazing dan Unbelivable, "What, furniture kaya gini bikinnya di Jepara????" kemana aja saya selama ini!!!!! kalo biasanya saya kagum sama jajaran furniture yang ada di Mall-mall yang harganya bisa selangit itu, sekarang udah ga lagi, karena rahasianya ada di Jepara.

Design, ukiran dan finishing touch nya bisa banget selera luar negeri, tapi buatannya ternyata lokal, Jepara. Menganga lah saya dibuat sepanjang perjalanan di Jepara, pengen beli ini itu *ya kali dompet tidak mendukung fufufu. 

Udah kaya cerita wartawan yang lagi liputan suatu pabrik, saya sama sepupu menjelajah berbagai pabrik. Mulai dari pabrik rumahan yang kebanyakan pegawainya ibu-ibu, sampai pabrik yang udah paling yahud se-Jepara.

Ada satu pabrik yang bikin amaze banget, tapi lupa nama pabriknya :( Luas pabriknya bisa seukuran lapangan sepak bola dan letaknya ada dipelosok Jepara. Pabrik nya sendiri dibagi menjadi beberapa part, ada yang bagian pemotongan kayu, pengukiran, pengelasan, pengecatan sampai packing dan ada studio mini dekat tempat packing untuk memotret furniture yang sudah jadi sebelum dikirim ke kliennya. Prosedur K3 di pabrik ini juga sudah mulai diperhatikan, terlihat dari banyaknya sign K3 di setiap sudut pabrik. Pabrik ini biasanya hanya melayani pesanan dalam jumlah yang besar atau produk yang khusus untuk di ekspor. Kualitasnya memang bagus, sempet main ke galerinya juga dan takjub sama furniture yang berwarna antique green. Gilaaaaa, pengen aja nih dirampok furniture. *tahan emosi & tahan diri soalnya udh ngeborong kursi ama meja makan ditempat lain*
Sayangnya, dipabrik yang keren ini saya ga boleh foto-foto, *ada sign nya segede gaban*, jadi dinikmati sendiri aja deh pemandangannya.

Yang berhasil saya abadikan hanya foto di pabrik rumahan dan itu pun tidak banyak karena saya keasyikan liat sana sini hihihi. Dipabrik rumahan ini sepanjang mata memandang terjajar kayu-kayu. seking banyaknya, sampai ada yang udh kaya batu, kaya kursi-kursi di film Flinstone gitu.




Liburan seru ternyata ga hanya ke belanja di mall, berjemur dipantai, ngehirup udara di puncak gunung tertinggi atau snorkling sama nemo. Berlibur seru menjelajah karya buatan dalam negeri kaya ke Jepara juga bisa banget jadi liburan yang asyik apalagi yang suka furniture. Siap-siap kalap kalo liat sendiri gimana furniture jaman sekarangnya Jepara :D